RAGAM AKULTURASI PERMAINAN TRADISIONAL MA’BOM DI DESA BUKU

Ma’bom 2022

“Bom kali bombom maju..”


Istilah di atas terdengar sangat unik, Ma’bom. Ma’bom adalah permainan tradisional yang terdiri dari 2 Tim yang berlawanan; saling menjaga pertahanan pun menyerang untuk memenangkan Bom lawan. Bom dalam hal ini biasanya menggunakan sabuk kelapa, batu bata atau sandal jepit pribadi. Selain nama alat bermainnya pun juga sangat unik dan tradisional, yah.

Sekilas tampak pada gambar Ma’bom ini sekedar berlari saja namun, sesungguhnya para pemain harus ahli baik dalam hal mempertahankan bom sendiri hingga merebut bom lawan.Jumlah pemain dalam Ma’bom tidak ditentukan batasannya, hanya saja selalu diusahakan agar kedua tim seimbang.
Posisi para pemain saat permainan dimulai terlebih dahulu harus menginjak bom milik mereka sebelum maju ke depan. Dalam aturannya, ketika seorang maju lebih dulu maka lawan berhak ‘mappalama’ tanpa bantahan. Siapapun pemain yang maju lebih akhir maka bebas untuk menangkap lawan yang meninggalkan bom lebih dulu. Begitu seterusnya. Itulah sebabnya mereka harus rutin kembali menginjak bom masing-masing agar bisa terus menyelamatkan diri.

Cara bermain cukup sederhana salah satu atau dua dari mereka berlari ke tim lawan hingga terjadi saling kejar-mengejar. Hal ini dilakukan untuk memancing lawan sehingga maju meninggalkan wilayahnya. Bukan tanpa resiko ketika berlari kurang kencang dan akhirnya berhasil digapai oleh lawan. Apabila lawan berhasil menyentuh pemain maka ia harus merelakan diri untuk menjadi tahanan lawan.
Mereka biasanya menggunakan kata “Mala” yang artinya dapat ketika berhasil menyentuh lawan.

Walau demikian, tahanan masih bisa lolos kembali jika salah satu timnya berhasil membebaskannya dengan cara menyentuh tangan pada umumnya. Tentu saja ini tidak muda, yah guys yah. Sebab musuh tidak semudah itu akan meloloskan tahanannya.

Puncak permainan ini ketika salah satu tim kehabisan teman dan terpaksa solo untuk mempertahankan bomnya sendiri. Situasi seperti ini cenderung terjadi pengepungan pada wilayah lawan. Jika sudah begini maka keahlian pemain dalam mempertahankan Bomnya akan sangat teruji.

Selain melatih kecepatan dan kecekatan, anak-anak yang menjadi pemain Ma’bom akan terlatih dalam hal kerjasama. Mempercayakan keamanan diri dan tim sudah seharusnya tertanam pada diri tiap-tiap pemain.


Gimana Appu’lolo ada pengalaman Ma’bom juga?

Tinggalkan komentar